Ilmu
Membaca "صدق الله العظيم (shadaqallahul `azhim) bid`ah?!
Membaca "صدق الله العظيم (shadaqallahul `azhim/ Mahabenar Allah Yang Maha Agung dengan segala firmanNya) " setelah membaca Al Quran, bukanlah bid`ah. Justru ini adalah kebiasaan yang baik dan sudah disepakati oleh hampir seluruh ulama. Karena secara makna tidak ada yang salah dan dengan membaca lafaz itu akan mampu merefresh dan memperkuat keimanan si pembaca dan pendengar terhadap kalamullah yang disampaikan melalui Rasul Saw.. Belakangan saja muncul suara-suara aneh yang menyatakan ini bid`ah.
Membacanya memang tidak ada suruhan secara dalil khusus di dalam Al Qur`an dan sunnah. Akan tetapi ketika dibaca, tidak bertentangan dengan syariat islam. Justru membacanya bisa mendatangkan manfaat yang besar secara syariat, diantaranya mengingatkan kembali kepada pembaca dan pendengar akan KEBENARAN firman Allah dan KEBENARAN Rasul Saw. dalam menyampaikannya kepada umat. Di dalam kaidah Ushuliyyah disebutkan: حيثما كانت المصلحة فثم شرع الله (Dimanapun ditemukan maslahah, maka disana ditemukan syariat Allah).
Sesuatu yang dilakukan belakangan (setelah berhentinya proses pensyariatan) tidak menjadi terlarang/haram dan tercela dalam pandangan agama (bid`ah sesat) karena hal tersebut berstatus "baru", akan tetapi terlarang/haram dan tercela dalam pandangan agama karena BERTENTANGAN DENGAN ISLAM.
Membaca "صدق الله العظيم (shadaqallahul `azhim/ Mahabenar Allah Yang Maha Agung dengan segala firmanNya) " setelah membaca Al Quran, bukanlah bid`ah. Justru ini adalah kebiasaan yang baik dan sudah disepakati oleh hampir seluruh ulama. Karena secara makna tidak ada yang salah dan dengan membaca lafaz itu akan mampu merefresh dan memperkuat keimanan si pembaca dan pendengar terhadap kalamullah yang disampaikan melalui Rasul Saw.. Belakangan saja muncul suara-suara aneh yang menyatakan ini bid`ah.
Membacanya memang tidak ada suruhan secara dalil khusus di dalam Al Qur`an dan sunnah. Akan tetapi ketika dibaca, tidak bertentangan dengan syariat islam. Justru membacanya bisa mendatangkan manfaat yang besar secara syariat, diantaranya mengingatkan kembali kepada pembaca dan pendengar akan KEBENARAN firman Allah dan KEBENARAN Rasul Saw. dalam menyampaikannya kepada umat. Di dalam kaidah Ushuliyyah disebutkan: حيثما كانت المصلحة فثم شرع الله (Dimanapun ditemukan maslahah, maka disana ditemukan syariat Allah).
Sesuatu yang dilakukan belakangan (setelah berhentinya proses pensyariatan) tidak menjadi terlarang/haram dan tercela dalam pandangan agama (bid`ah sesat) karena hal tersebut berstatus "baru", akan tetapi terlarang/haram dan tercela dalam pandangan agama karena BERTENTANGAN DENGAN ISLAM.
Posting Lebih Baru Posting Lama
