TUlisan terbaru dari kami...

get this widget here

Juni 2012

Antara Dakwah dan Siyasah


Ayyuhal ikhwah rahimakumullah…

Banyak di antara kita mungkin bertanya, kenapa kita harus bermusyarakah siyasiah. Bukankah kita lebih baik meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sarana liqoat tarbawiah saja tanpa harus ikut berpartisipasi dalam agenda-agenda pilkada dan sebagainya. Lalu cukup menunggu kemenangan dari Allah untuk dakwah ini tanpa ada kerja nyata.

Diantara tuntutan syumuliyyatud da’wah adalah keterlibatan dan kehadiran kita dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat, terutama memasuki kancah pengambilan keputusan. Karena dengan bermusyarakah siyasiah kita mampu menyuarakan dakwah di sana dengan menimalisir keputusan-keputusan yang bertentangan dengan syariat Islam dan memperbesar peluang di berlakukannya keputusan yang lebih memudahkan dakwah Islam untuk semakin kuat dan tersebar. Karena asas utama musarakah siyasiah adalah tahshilul mashalih dan taqlilul mafasid (meraih maslahat dan mengurangi mafsadat).

Kita tentunya menginginkan pemimpin negeri ini adalah orang-orang baik dan saleh.

Baca selengkapnya »

Air ludah Ikhwanpun “meleleh” ketika diberi suap


Belakangan ini banyak yang menuduh ikhwanulmuslimin rakus akan kekuasaan dan ingin menjadi satu satunya kekuatan politik paling berpengaruh di Mesir ini. Dan dari itu ada sebuah kisah menari yang terjadi dengan Imam Syahid Hasan Al Banna tentang uang, jabatan dan kekuasaan.
Suatau kali Imam Al Banna pernah ditawarkan untuk menjadi politikus paling berpengaruh di pentas perpolitikan Mesir tapi dengan satu syarat… yaitu selama melakukan kegiatan politik Imam Al Banna dilarang dan tidak boleh berbicara tentang palestina… Sebagai imbalan, jika Imam Al Banna bersedia menerima tawaran ini maka beberapa kader Ikhwan akan diangkat menjadi mentri, untuk memuluskan langkah ini, kedutaan Inggris (saat itu menjajah Mesir)mengutus pegawainya untuk bertemu Imam Al Banna. Pegawai kedutaan mendatangi Imam Al Banna dengan membawa uang sebanyak Le. 1.000.000 (yang sekarang setara dengan Le. 500.000.000, 1 Le = 1500 rupiah).

Baca selengkapnya »

“PKS Mendingan Bubar Aja Deh…”

dakwatuna.com - Bismillahirrahmanirrahim…

Kita berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan Partai Demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki peringkat ke-4 di Pemilu 2009 dan belum berhasil mencapai target suara yang telah dicanangkan, yaitu 20 juta suara di Pemilu 2009.
Partai itu adalah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Partai  yang didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423 bertepatan dengan 20 April 2002. PKS adalah kelanjutan dari Partai Keadilan yang didirikan pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419 bertepatan dengan 20 Juli 1998.
Partai yang sudah melahirkan banyak tokoh dalam blantika politik Indonesia, seperti Nurmahmudi Ismail (mantan menteri Kehutanan dan sekarang Walikota Depok), Hidayat Nur Wahid (mantan ketua MPR) Tifatul Sembiring (Menkominfo), Gatot Pudjo Nugroho (Plt. Gubernur Sumatera Utara), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Irwan Prayitno (Gubernur Sumatera Barat), Sa’aduddin (Bupati Bekasi) dan tokoh lainnya. Partai ini pun banyak menghasilkan  politisi muda yang cerdas, seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, Andi Rahmat, Mahfudz Sidiq, Nasir Djamil, Mustafa Kamal dan politisi muda lainnya. Barisan wanitanya pun tak kalah hebat terlahir dari Partai ini, seperti Yoyoh Yusroh, Nursanita Naustion,

Baca selengkapnya »

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news