TUlisan terbaru dari kami...

get this widget here

untuk kita


Tauladan dalam Tarbiah Dzatiyah 1.

            Mungkin kata kata ini tak lagi asing ditelinga kita, bahkan mungkin ada sebagian dari kita sudah terbiasa mengkonsumsi dua kata yang bermakna ini... Tarbiyah Dzatiyah (pendidikan diri).
Dizaman yang dipenuhi dengan segala kecanggihan serta kebebasan ini, banyak dari saudara kita bahkan diri kita sendiri tak menyadari akan merosotnya sebuah kualitas pendidikan bagi diri, banyak dari kita yang terhimpit oleh kolaborasi budaya dan kebiasaan barat yang menghanyutkan, dan tak sedikit pula yang talah tenggelam olehnya...
Sekarang, marilah kita kembalikan ingatan kita sejenak melintasi kurun kurun waktu yang lampau untuk melihat sebuah kecemerlangan Tarbiyah Dzatyah  ini...
Keluarga Nabi Ibrahim AS.
            Ummu isma’il tak berhasil mencari jawaban dari Nabi Ibrahim kenapa sang suami tega meninggalkan mereka di lembah tak bertanaman, tanpa kerabat dan bekal, kecuali sekantung makanan dan minuman untuk hari itu. Maka ia mencoba mencari pertanyaan lain yang mencairkan segala yang beku, membukakan segala yang buntu, dan memudahkan segala yang mustahil: “Allah kah yang menyuruhmu meninggalkan kami disini?” tanya ummu Isma’il. “Ya” jawab Ibrahim. “Bila demikian maka Ia tak akan menyia nyiakan kami disini”. Saut Ummu Isma’il.
Pada kondisi yang paling kritis dan dilematis itu, ia  berhasil mengambil keptusan terbaik. Padahal sangat manusiawi, seandainya ia meminta kepada Allah agar melimpahkan makanan.  Tapi yang dilakukan justru berdoa agar keturunannya menegakkan shalat, agar sebagian umat mencintai mereka, baru kemudian ia meminta agar Allah memberikan mereka rezki buah buahan. (QS.14:37). Ya, beliaulah seorang pemimpin visioner.

Posting Lebih Baru Posting Lama

One Response to “untuk kita”

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news