TUlisan terbaru dari kami...

get this widget here

April 2011

ibroh

Cermin seekor Burung
September 20th, 2006
Ketika musim kemarau baru saja mulai. Seekor burung pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara, mencari udara yang selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi.
Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju.
Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat.
Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor kerbau yang kebetulan lewat menghampirinya. Namun si burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Dia menghardik si kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Si kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat di atas burung tersebut. Si burung pipit semakin marah dan memaki maki si kerbau. Lagi-lagi si kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu si burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa mati tak bisa bernapas.
Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan-pelan meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si burung pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, si burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati.
Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si burung, dan tamatlah riwayat si burung pipit ditelan oleh si kucing.
Hmm… tak sulit untuk menarik garis terang dari kisah ini, sesuatu yang acap terjadi dalam kehidupan kita: halaman tetangga tampak selalu lebih hijau; penampilan acap menjadi ukuran; yang buruk acap dianggap bencana dan tak melihat hikmah yang bermain di sebaliknya; dan merasa bangga dengan nikmat yang sekejap. Burung pipit itu adalah cermin yang memantulkan wajah kita…

cerpen

Saudaraku
Fajar mulai menyingsing, sang kokkok memanggil penghulu eh ke hulu, tanda datangnya hidup baru. Membawa berita baru. Bukan cerita lucu, tapi berita yang lumayan seru. Dua gedung pencakar langit biru di Amerika runtuh dan mengakibatkan korban yang jumlahnya lebih dari seribu (menurut isu). Amerika geger, dunia ikut geger. Ada sorak kegembiraan bagi yang terlanjur benci Amerika. Ada rasa takut di kalangan penjilat. Negara adidaya kecolongan. Sepertinya mustahil. Tapi itulah kenyataannya. Di atas langit ada langit. Agar dunia tahu dan sadar siapa Tuhan manusia. Allah Yang Maha Kuasa.Yang Maha berkehendak. Tak ada sesuatu yang terjadi kecuali atas kehendak-Nya.
"Ini pasti ulah si Islam.. !!!teriak Amerika garang.
“Mas…mas jangan sembarangan nuduh ye. Islam tuh orangnye baek-baek. Super toleran ama orang laen,” bantah bang Izzat kesal sambil menudingkan jarinya ke arah Amerika.
“Nggak! Pokoknya ini pasti kerjaannya Arab si biang kerok bin laden itu!”
“Wah… itu sih sentimen namanya bung.”
“Bodo amat. Amat aja nggak bodo. Saudara mau apa? Kalo saya bilang Islam ya Islam. Dunia kan milik saya sekarang, tahu? saya mau begini kek, mau begitu kek, apa urusan kamu?”
Sebagai orang Islam yang tulen, mendengar begitu bang Izzat tambah naek darah, ”Heh, jangan mentang-mentang preman ye, berani seenaknya. Saya bilangin aja, Islam nggak bakal pernah nyakitin orang sebelum disakiti, Bung. Emang sekarang Islam lemah tapi ingat semut pun kan marah bila terlalu.”
“Maksud saudara… ?” tanya Amerika dengan nada mengejek.
“Iya, saudara seenaknya saja menuduh tanpa bukti yang jelas. Merasa ada yang mengusik sedikit maen tarik, maen gebuk. Emangnya kami beduk!? Saudara menuduh si Islam teroris lantaran korban yang jumlahnya belum seberapa dibanding korban orang-orang Palestina yang dihabisi Israel. Apakah saudara telah lupa siapa yang meledakkan bom atom di Heroshima? Berapa jumlah korban orang-orang tak berdosa di sana hah? Coba jawab… jawab...siape yang teroris, siape?” sambil menarik kerah baju Amerika karena sudah saking keselnya.
Amerika menepis tangan bang Izzat dan dengan congkak ia malah balas marah, ”Eh...eh...eh berani ya? Apa anda tidak sadar dengan siapa anda sedang berhadapan? Belum pernah kelilipan rudal ya? Ha…ha…ha….. Pengawal, tangkap ini orang. Interogasi dia. Mungkin dia punya hubungan dengan bin laden."
“Siap, tuan!” Pengawal-pengawal dengan serentak menangkap bang Izzat. Sementara si Kuwait, Pakistan, Saudi, dan laen-laennya hanya menonton kejadian itu saja.
”Hei, arab-arab dungu! kenape ente-ente pade diem aje, bertindak dong, bertindak! Bang Izzat terus diseret menjauh hingga tak terdengar suaranya lagi.
‘’Hei Arab, perlu suadara-saudara ketahui, bahwa seluruh Eropa sudah mendukung Amerika. Apakah saudara mau seperti bang Izzat? kalian harus membantu kami menangkap bin Laden keparat itu, mengerti ?
‘’Mengerti, tuan!” jawab arab-arab serentak.
“Ha…ha...ha… bagus...bagus,” tawa Amerika bangga.
“Tapi bin Laden itukan masih family kami tuan,” kata salah satu Arab.
“Heh, jangan banyak komentar! Saudara mau tetap memimpin Arab tidak? Atau saudara mau kami menggulung negeri kalian?
“Kaen kali, maen gulung aja,” gerutu salah satu Arab.
‘’Apa kamu bilang? Tanya Amerika.
“He...he...he...nggak tuan.”
“Cengingisan! Gue gembuk juga luh”..!bentak amerika.
“Jangan tuan ..jangan.. kami siap deh ngorbanin saudara sendiri asal kami tetep hidup bahagia”.
Mereka pun pergi menghubungi si afghanistan meminta agar menyerahkan bin laden yang diperkirakan bersembunyi disitu.
“Walaupun tidak ada ikatan darah dengan bin laden kami tidak akan menyerahkan saudara seaqidah kami, meskipun perang yamg akan kami hadapi”. Tegas afghanistan.
“jangan sok mantap deh ghan..! amerika tuh”. Rayu si arab.
“Nggak peduli, amerika kek, ame rino kek, ame siape kek. Yang penting islam” kata afghan.
“Wah, kalo begini caranya bisa perang beneran ini, kacau dah…kacau. Udah ah pokoknya nggak mau tahu. Kalo tambah ba-by ok” dengan langkah kecewa arab meninggalkan afghan.
Semua yang dianggap punya hubungan dengan bin laden di sikat habis. Sampai tiba saatnya hari eksekusi bang Izzat. Dengan disaksikan orang banyak amerika ingin menunjukan powernya.
“saudara-saudara sekalian, inilah contoh kawanan teroris yang mengganggu dunia. Sekarang kita akan saksikan kematiannya bersama”. Tembaaak….perintah amerika.
Dor..dor…dor…gubrak . tubuh sang mujahid bang Izzat jatuh dari ranjangnya.
Berhubung bang Izzat udah bangun, abang minta maaf nggak bisa ngelanjutin ngimpinya lagi. Abang mau qiyam dulu. Ngimpi ini abang kasih judul Hidup mulia atau Mati syahid. Sampai ketemu di edisi bang Izzat yang baru.

Bang Muchtar

lirik nasyid

FREEDOM
Gathered here with my family
My naighbours and my friends
Standing firm together against oppression holding hands
It doesn’t metter where you’re from
Or if you’re young, old, women or man
We’re here for the same reason, we want to take back our land
Oh God thank you
For giving us the strength to hold on
And now we’re here together
Calling you forfreedom, freedom
We know you can hear our call ooh...
We’re calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t les us fall oh...
We know you’re here whit us
No more being prisoners in our homes
No more being afraid to talk
Our dream is just to be free, just to be free
Now when we’ve taking our first step
Towards a life of complete freedom
We can see our dream getting closer and closer, we’re almost there
Oh God thank you
For giving us the strength to hold on
And now we’re here together
Calling you forfreedom, freedom
We know you can hear our call ooh...
We’re calling for freedom, fighting for freedom
We know you won’t les us fall oh...
We know you’re here whit us
I can feel the pride in the air
And it makes me strong to see everyone
Standing together holding hands in unity
Shouting out load demanding their right for freedom
This is it and we’re not backing of
Oh God we know you hear our call
And we’re calling you for freedom, freedom
We know you can hear our call ooh...
We’re calling for freedom, calling for freedom
We know you wan’t let us fall oh...
We know you’re here whit us

untuk kita


Tauladan dalam Tarbiah Dzatiyah 1.

            Mungkin kata kata ini tak lagi asing ditelinga kita, bahkan mungkin ada sebagian dari kita sudah terbiasa mengkonsumsi dua kata yang bermakna ini... Tarbiyah Dzatiyah (pendidikan diri).
Dizaman yang dipenuhi dengan segala kecanggihan serta kebebasan ini, banyak dari saudara kita bahkan diri kita sendiri tak menyadari akan merosotnya sebuah kualitas pendidikan bagi diri, banyak dari kita yang terhimpit oleh kolaborasi budaya dan kebiasaan barat yang menghanyutkan, dan tak sedikit pula yang talah tenggelam olehnya...
Sekarang, marilah kita kembalikan ingatan kita sejenak melintasi kurun kurun waktu yang lampau untuk melihat sebuah kecemerlangan Tarbiyah Dzatyah  ini...
Keluarga Nabi Ibrahim AS.
            Ummu isma’il tak berhasil mencari jawaban dari Nabi Ibrahim kenapa sang suami tega meninggalkan mereka di lembah tak bertanaman, tanpa kerabat dan bekal, kecuali sekantung makanan dan minuman untuk hari itu. Maka ia mencoba mencari pertanyaan lain yang mencairkan segala yang beku, membukakan segala yang buntu, dan memudahkan segala yang mustahil: “Allah kah yang menyuruhmu meninggalkan kami disini?” tanya ummu Isma’il. “Ya” jawab Ibrahim. “Bila demikian maka Ia tak akan menyia nyiakan kami disini”. Saut Ummu Isma’il.
Pada kondisi yang paling kritis dan dilematis itu, ia  berhasil mengambil keptusan terbaik. Padahal sangat manusiawi, seandainya ia meminta kepada Allah agar melimpahkan makanan.  Tapi yang dilakukan justru berdoa agar keturunannya menegakkan shalat, agar sebagian umat mencintai mereka, baru kemudian ia meminta agar Allah memberikan mereka rezki buah buahan. (QS.14:37). Ya, beliaulah seorang pemimpin visioner.

lirik nasyid


Sesungguhnya

Sebenarnya...
Hati ini cinta kepadaMU
Sebenarnya...
Diri ini rindu kepadaMU
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa cinta masih tak hadir
Tapi aku tidak mengrti
Mengapa rindu belum berbunga
Sesungguhnya walau kukutip semua permata didasar lautan
Sesungguhnya walauku siram dengan air hujan dari tujuh langitMU
Namun cinta takkan hadir, namun rindu takkan berbunga
            Kucoba menghulurkan sebuah hadiah kepadaMU
            Tapi mungkin karena isinya tidak sempurna tiada seri
            Kucoba menyiramnya agar tumbuh dan berbunga
            Tapi mungkin kerna airnya tidak sesegar telaga kautsar
Sesungguhnya walau kukutip semua permata didasar lautan
Sesungguhnya walauku siram dengan air hujan dari tujuh langitMU
Namun cinta takkan hadir, namun rindu takkan berbunga
Jika tidak menharap rahmatMU
Jika tidak menagih simpati padaMU ya ALLAH
            Tuhan hadiahkanlah kasihMU kepadaku
Tuhan kurniakanlah rinduku kepadaMU
Mogaku tau syukurku hanyalah milikMU

kita bersama


         Bersama kita jaya

Dalam bukunya seorang ulama menghimbau bagi seluruh umat islam dan terkhususnya bagi para penuntut ilmu...
  • 1.       Kita sebagai seorang muslim seharusnya harus ikut dalam revolusi keilmuan modern baik secara materi maupun ikut andil dalam mengembangkan sebuah teori keilmuan tersebut .
  • 2.     Kita seorang muslim telah seharusnya menjadi penguasa bagi ciptaan  yang Allah ciptakan untuk kita hambanya, jangan hanya bisa terperangah dengan temuan temuan orang barat.
  • 3.     Dengan ikut andilnya kita dalam perkembangan ilmu teknologi dan ilmu medis akan mendatangkan manfaat yang besar, karna seorang muslim akan terikat dengan agamanya, ia akan memutuskan dan menetapkan apa apa yang diizinkan oleh Sang KHALIK...
  • 4.    Dan perkembangan itu akan semakin baik dan bermanfaat apa bila ilmuan tersebut memiliki korelasi dengan para ulama, yang mana para ulama akan lebih mudah dalam menelaah hukum temuan serta perkembangan tersebut...
Saudaraku yang kucintai karna Allah, tibalah saatnya bagi kita para Syabab untuk melanjutkan amanah mulia tersebut, tibalah masanya bagi kita untuk melanjutkan estafet keilmuan ini...
Allah berfirman yang artinya:
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Mari kita bersama membuat gembrakan baru bagi dunia ini, satukan visi dan misi kita...
Mari kita Wujudkan Riset Center yang kita impikan, mari bersama kita wujudkan...
Impian RAIS ku

untuk kita


Ya, teringat kembali masa masa indah ketika masih berada di Ma’had dahulu, masa masa bersama para saudara tercinta dan masa masa indah bersama para asatiz yang senantiasa membimbing untuk menjadi seorang yang berakhlak mulia... Indah dan benar benar indah untuk dikenang... tak terasa masa itu mengalir begitu cepat, saat saat tertawa bersama, bergurau serta menangis bersama dimasa itu seakan menggerogoti isi fikiran ini...
Dan sekarang 6 bulanpun telah berlalu kita lewati dengan keberadaan dan kesibukan yang berbeda beda, tapi apakah percikan percikan kebaikan yang pernah kita semarakkan itu masih menempel pada diri kita yang hina ini, atau ia telah hilang sedikit demi sedikit terbang ditiup kesibukan dunia ini atau bahkan na’uzubillah, percikan itu telah kita cuci bersih dari diri kita... Memang, lingkungan sangatlah mempengaruhi kepribadian seseorang, maka marilah kita bersama untuk mencari lingkungan yang membuat hati dan keimanan ini selalu meningkat... mari kita berusaha untuk kembali menghadirkan kebiasaan kebiasaan baik yang pernah kita dapatkan dahulu...
Ingat impian kita... ingat visi kita dan siapkan Misi kita... mari kita sukses dunia dan Akhirat bersama sama... tetaplah tersenyum menghadapi ejekan dunia yang fana ini dan tetaplah bersemangat menghadapi rintangan yang menghadang...
Allahu ma’ana...
For us... n spesialy for my PIAR frien’s... MISS U ALL

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger news